Mendung menggelayut di langit kota. Beberapa hari terakhir hujan pun telah mengguyur bumi dengan rinainya. Puji syukur padaMu ya Rabb, kota Hujan kini telah menangis bahagia. Semoga, nun jauh di sana, tanah-tanah rekah yang mulai mesakat segera lindap berganti harap. Bismillah. Aha, barangkali aneh. Sungguh, saya belum pernah membaca Majalah Horizon. Majalah yang menurut teman sekamar saya memuat berbagai karya sastra yang menurutnya agak berat dan susah untuk dipahami. “Oh, begitu”, jawab saya waktu itu. Sebenarnya saya juga masih bingung, apa saja batasan bahwa karya tulis ini disebut sebagai tulisan sastrawi sedangkan yang lainnya bukan. Atau apakah karya tulis-fiksi yang diungkapkan dengan bahasa indah itu semuanya bisa disebut sebagai tulisan sastrawi? Atau memang, sebuah tulisan itu baru dikatakan sebagai tulisan yang sastrawi ketika mampu membuat pembacanya pusing karena tidak menangkap maknanya? Hhmm, jujur, saya belum memiliki pengetahuan tentang hal itu. Apatah lagi ketika su...